Kamis, 17 Maret 2016

TUGAS 5 KONJUNGSI KOORDINATIF DAN KONJUNGSI SUBORDINATIF

Nama: Mardia Senova
Npm  : 146210124
Kelas:4b


Pengertian Konjungsi
Konjungsi disebut juga kata penghubung atau kata sambung. Dengan kata lain, konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Konjungsi terbagi 2, yaitu sebagai berikut.
1. Konjungsi koordinatif, yaitu kata yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama, misalnya kata dan, tetapi, atau, bahkan, tambahan, namun, dan lain-lain. Contoh:
Aku ingin berangkat sekolah, tetapi hujan belum reda.
2. Konjungsi subordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat atau menghubungkan bagian dari kalimat subordinatif, misalnya kata ketika, pada, saat, jika/jikalau, sebab/karena, agar, supaya, bahwa, yang, untuk, guna, demi, andai, seandainya, bila, apabila, sementara, dan lain-lain. Contoh:
Ia tertidur ketika guru menjelaskan materi pelajaran.
Kegunaan atau fungsi konjungsi adalah untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, kalimat dengan kalimat.

Rabu, 16 Maret 2016

Pengertian S, P, O, Pel. Ket.



Pengertian S, P, O, Pel. Ket.
  1. Subjek (S)
    Subjek adalah fungsi inti kedua setelah predikat. Bentuk subjek biasanya berupa nomina, baik berupa kata, frasa, maupun klausa. Untuk menentukan subjek, dapat ditentukan dengan menggunakan pertanyaan siapa dan apa.
  2. Predikat (P)
    Pada suatu kalimat, predikat menjadi fungsi paling inti karena hubungan antara fungsi-fungsi yang lain melalui predikat. Predikat pada umumnya menyatakan suatu tindakan (aksi), proses, presitiwa, keadaan, atau perihal.
  3. Objek (O)
    Objek merupakan bagian yang menerangkan langsung terhadap predikat kata kerja transitif. Biasanya berupa nomina, atau frasa nominal. Pada kalimat aktif transitif, objek akan bergeser fungsinya menjadi subjek jika kalimat itu dipasifkan.
  4. Pelengkap (Pel.)
    Dalam kalimat, pelengkap menerangkan langsung predikat kata kerja intransitif. Pelengkap memiliki kemiripan dengan objek. Namun, pelengkap tidak dapat menjadi subjek akibat penafsiran kalimat.
  5. Keterangan (Ket.)
    Keterangan merupakan bagian kalimat yang ingin menerangkan selutruh bagian kalimat dan dapat dipindahkan tanpa mengubah makna kalimat tersebut.

 Pola Dasar Kalimat Bahasa Indonesia

Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang berlaku.
Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai berikut.



Kalimat Dasar Berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya:
  • Mereka  sedang berenang. = S / P
  • Ayahnya  guru SMA. = S / P
  • Gambar itu  bagus.= S / P
  • Peserta penataran ini  empat puluh orang. = S / P
Kalimat Dasar Berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
  • Mereka  sedang menyusun karangan ilmiah. = S / P / O
Kalimat Dasar Berpola S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva. Misalnya:
  • Anaknya  beternak  ayam. = S / P / Pel.
Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
  • Dia mengirimi  saya  surat. = S / P / O / Pel.
Kalimat Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
  • Mereka  berasal dari Surabaya. = S / P / K
Kalimat Dasar Berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba transitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
  • Kami  memasukkan  pakaian  ke dalam lemari. = S / P / O / K
Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K
Kalimat dasar tipe nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya
  • Ungu  bermain  musik di atas panggung. = S / P / Pel. / K
Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
  • Dia mengirimi  ibunya  uang  setiap bulan. = S / P / O / Pel. / K

TUGAS 3, ANALISIS KLAUSA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH AL-KAFIRUN




Nama : Mardia Senova
Kelas : 4B
NPM : 146210124
Mata Kuliah : Sintaksis
Nama Dosen : Ermawati S, S.Pd., M.A

 TERJEMAHAN
1). Katakanlah: Hai orang-orang kafir
2). Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
3). Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
4). Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
5). Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah
6). Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku

ANALISIS

1.      Hai orang-orang kafir 
      S                           P
                             N
 Pada terjemahan  ayat 1 ini disebut klausa nomina karena predikatnya terletak pada kelas kata nomina.

2.      Aku tidak akan menyembah apa yang kamu  sembah
       S               P                                       O              pel
                   V            
Pada terjemahan ayat 2 ini disebut klausa verba karena predikatnya terletak pada kelas kata verba.                        

3.      Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
S                              P                    O                  pel
                                N
Pada terjemahan ayat 3 ini disebut klausa nomina karena predikatnya terletak  pada kelas kata nomina.


4.      Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
     S                                       P                            O                   pel
                                               N
Pada terjemahan ayat 4 ini disebut klausa nomina karena predikatnya terletak pada kelas kata nomina.

5.      Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku
S                                                          P                              O
                                                             N
sembah
    pel
pada terjemahan ayat 5 ini disebut klausa  nomina karena predikatnya terletak pada kelas kata nomina.

6.      Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku
            S                              O       
Pada terjemahan  ayat 6 ini hanya sebatas klausa karena sudah menduduki salah satu fungsi sintaksis tetapi tidak menduduki fungsi predikatnya, maka belum bisa disebut klausa karena belum menduduki funsi predikat.

Selasa, 15 Maret 2016

TUGAS 2 Analisis Frasa yang Terdapat Pada Lirik Lagu SURGA DI TELAPAK KAKI IBU


TUGAS KEDUA
Nama: MARDIA SENOVA
Npm : 146210124
Kelas: 4B
MK  : Sintaksis
Nama Dosen : Ermawati S, S.Pd,. M.A.



SURGA DI TELAPAK KAKI IBU

Bercucuran air mata bila ku mengenang
Betapakah besar budi ibunda berikan
Siang malam menderita hingga tak dirasa
Sungguh besar kasih sayang ibunda seorang

Duhai apakah gerangan bilaku mengenang
Bagi insan melahirkan membesarkan
Tiada bahagia jika tiada puji doa restu
Surga itu ditelapak kaki ibu

Siang malam menderita hingga tak dirasa
Sungguh besar kasih sayang ibunda seorang

Duhai apakah gerangan budi balasan
Bagi insan yang melahirkan membesarkan
Tida bahagia jika tiada doa puji restu
Surga itu ditelapak kaki ibu

ANALISIS

Bercucuran air mata
Atr                   up                   
Adj                  N        
M                     D

Pada frasa ini terdapat frasa nomina karena inti/upnya terletak pada nomina. Atributifnya “ bercucuran” sebagai adjektiva dan inti/up nya “airmata” sebagai nomina. Frasa bercucuran menerangkan (M) dan air mata sebagai yang diterangkan (D).
Bilaku mengenang
Atr          UP
Adv          adj
M             D

Frasa ini di sebut frasa adjektiva karena intinya terletak pada adjektivanya. Frasa “bilaku” itu adverbia dan frasa “mengenang” itu adjektiva. Frasa “bilaku” menerangkan (M) frasa “mengenang”. Sebaliknya, frasa “mengenang” diterangkan oleh frasa “ bilaku”.

Betapakah  besar budi
Atr               up    atr
                   Adj   
M                D        M

Frasa ini disebut frasa adjektiva karena unsur intinya berada pada frasa adjektiva. Frasa intinya terdapat di tengah pada frasa “ besar” dan yang lain menjelaskan atau menerangkan frasa “besar” tersebut.

Ibunda berikan
Up         Atr
N            V
D            M

Frasa ini disebut frasa nomina karena unsur pusatnya berada pada kelas kata nomina. Frasa “ ibunda sebagai unsur pusat dan frasa “berikan” sebagai atributifnya. Frasa ibunda diterangkan oleh frasa berikan, dan frasa berikan menerangkan frasa ibunda.



Sungguh besar
Atr           up
 adv          Adj
M              D

Frasa ini  disebut frasa adjektiva karena unsur pusatnya berada pada kelas kata adjektiva. Frasa sungguh menerangkan dan frasa besar diterangkan.

Kasih sayang ibunda seorang
Atr                  Up        Atr
Adj                  N          N
M                    D          M

Frasa ini disebut frasa nomina karena unsur pusat/intinya terletak pada kelas kata nomina. Frasa “kasih sayang” sebagai adjektiva dan sebagai atributif, frasa “ibunda” sebagai nomina dan sebagai unsur pusat, Dan frasa “seorang” sebagai nomina dan sebagai atributif. Frasa “ ibunda” diterangkan oleh frasa “ kasih sayang” dan frasa “seorang”.

Duhai apakah gerangan budi balasan
Atr         inti            atr
Adv          P             adj
M             D             M
Frasa ini disebut frasa preposisional karena intinya terletak pada kelas kata preposisional. Frasa preposisional diterangkan (D) oleh frasa advervial dengan frasa adjektiva.
   
Bagi insan melahirkan
Atr     Up       Atr
Adv     N         V
M        D         M
Frasa ini disebut frasa nomina karena intinya terletak pada kelas kata nomina. Frasa “insan” sebagai inti/unsur pusatnya dan yang lain sebagai atributifnya. Dan frasa “insan” sebagai yang diterangkan dan yang lain sebgai yang menerangkan

Tiada bahagia
Atr       Up
P         Adj
M         D

Frasa ini disebut frasa adjektiva karena unsur pusatnya terletak pada kelas kata adjektiva,dan frasa “tiada” sebgai atributif dan berada pada kelas kata preposisional. frasa “bahagia” sebagai yang diterangkan (D) dan frsa lain sebgai yang menerangkan.

Jika tiada doa puji restu
Atr                 Up
P                   Adj
M                    D
Frasa ini disebut frasa adjektiva karena intinya terletak pada kelas kata adjektiva. Kelas kata adjektiva ini sebagai yang diterangkan dan kelas kata preposisional sebagai yang menerangkan atau sebagai atributifnya.


Surga itu
Up      Atr
N        Det
D        M
Frasa ini disebut frasa nomina karena unsur pusatnya terletak pada kelas kata nomina, dan frasa “itu” sebagai determinan. Frasa “surga” sebagai yang diterangkan dan frasa “itu” sebagai yang menerangkan.


Ditelapak kaki ibu
Up            Atr
N              N
D              M
Frasa ini disebut frasa nomina karena unsur inti terletak pada kelas kata nomina.frasa “ditelapak” sebagai unsur pusat, pada kelas kata nomina dan sebgai yang diterangkan. Frasa “kaki ibu” sebagai atributif, pada kelas kata nomina dan sebagai yang menerangkan.


Siang malam menderita
Up                   Atr
Adv                   N
D                      M
Frasa ini disebut frasa adverbia, karena frasa tersebut berada pada kelas kata adverbia. Frasa “siang malam” sebagai unsur pusat, pada kelas kata adverbia dan diterangkan (D). Frasa “menderita”  sebgai atributif, pada kelas kata nomina dan yang menerangkan.


Sungguh besar
Atr           up
 adv          Adj
M              D

Frasa ini  disebut frasa adjektiva karena unsur pusatnya berada pada kelas kata adjektiva. Frasa sungguh menerangkan dan frasa besar diterangkan.


Kasih sayang ibunda seorang
Atr                  Up        Atr
Adj                  N          N
M                    D          M

Frasa ini disebut frasa nomina karena unsur pusat/intinya terletak pada kelas kata nomina. Frasa “kasih sayang” sebagai adjektiva dan sebagai atributif, frasa “ibunda” sebagai nomina dan sebagai unsur pusat, Dan frasa “seorang” sebagai nomina dan sebagai atributif. Frasa “ ibunda” diterangkan oleh frasa “ kasih sayang” dan frasa “seorang”.